Amerika: Pilih Kami atau Menentang Kami?
Amerika Serikat sedang menerapkan kebijakan pemaksaan di arena internasional, memaksa negara lain untuk memihaknya dan bersiap untuk konfrontasi dengan Russia dan China; negara-negara lain harus memutuskan sikap mereka dan siap menghadapi Russia dan/atau China jika Amerika memaksa mereka.
Penilaian Utama: AS menghadirkan ultimatum “bersama kami atau melawan kami” ke negara lain, yang secara efektif menjadikannya dilema yang berbahaya bagi semua negara.
Analisis: Saat AS dan Russia-China terlibat dalam persaingan untuk mendapatkan kekuatan dan pengaruh global, negara-negara lain terjebak dalam pertikaian tersebut. AS menggunakan kekuatan ekonomi dan militernya untuk menekan negara-negara agar bersekutu dengan mereka, dan memperingatkan konsekuensinya jika tidak. Pendekatan ini menyisakan sedikit ruang bagi negara-negara netral, dan kurangnya pilihan mengarah pada meningkatnya rasa ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam komunitas internasional. AS secara efektif menggunakan mentalitas “bersama kami atau melawan kami”, memaksa negara-negara untuk membuat pilihan yang dapat berdampak luas bagi keamanan dan kemakmuran mereka.
Faktor apa saja yang mendorong terjadinya masalah ini?
Faktor yang mendorong Persaingan Kekuatan Besar antara AS dan Russia-China sangat kompleks dan beragam, termasuk:
- Kepentingan Ekonomi: Persaingan didorong oleh keinginan AS dan Russia-China untuk mencapai dominasi ekonomi dan kendali atas sumber daya, pasar, dan teknologi penting.
- Perbedaan Ideologis: Perbedaan ideologis antara AS dan sekutu demokrasinya serta sistem otokratis Russia-China merupakan faktor signifikan yang mendorong persaingan.
- Kemampuan Militer: AS dan Russia-China berinvestasi dalam kemampuan militer, termasuk sistem senjata canggih, untuk memproyeksikan kekuatan militer secara global.
- Kepentingan Geopolitik: Persaingan juga didorong oleh konflik kepentingan geopolitik AS dan Russia-China di kawasan di seluruh dunia, seperti Eropa Timur, Timur Tengah, Asia-Pasifik, dan Afrika.
- Pengaruh dalam Institusi Internasional: Persaingan didorong oleh keinginan AS dan Russia-China untuk membentuk institusi, norma, dan aturan internasional demi memajukan kepentingan mereka.
Faktor-faktor ini berkontribusi pada lingkungan keamanan global yang semakin kompleks dan kompetitif, dengan konsekuensi luas bagi stabilitas internasional dan masa depan sistem internasional.
Dampak sejauh ini: Persaingan Kekuatan Besar yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dengan Russia dan China telah menimbulkan berbagai dampak secara global, antara lain:
- Peningkatan pengeluaran militer dan modernisasi: Persaingan telah mendorong ketiga negara untuk meningkatkan pengeluaran militer dan memodernisasi angkatan bersenjata mereka untuk mendapatkan keuntungan atas saingan mereka.
- Pergeseran aliansi: Persaingan telah menyebabkan penataan kembali aliansi global, karena negara-negara lainnya berusaha untuk menyelaraskan diri dengan negara yang paling kuat untuk mengamankan kepentingan mereka sendiri.
- Meningkatnya ketegangan geopolitik: Persaingan tersebut telah mengakibatkan meningkatnya ketegangan geopolitik antara ketiga negara, khususnya di kawasan seperti Timur Tengah, Eropa, Afrika, dan Asia Pasifik, di mana kepentingan dan lingkup pengaruh mereka bertabrakan.
- Gangguan ekonomi: Persaingan telah mengakibatkan gangguan ekonomi karena para pihak berupaya mengamankan akses mereka sendiri ke sumber daya dan pasar, yang telah memengaruhi arus perdagangan dan investasi global.
- Perubahan norma dan institusi internasional: Persaingan telah menyebabkan perubahan dalam norma dan institusi internasional karena AS dan Russia-China berusaha membentuk sistem internasional untuk keuntungan mereka.
- Memburuknya hubungan AS-Russia dan AS-China: Persaingan telah berkontribusi pada memburuknya hubungan antara Amerika Serikat dan Russia, serta Amerika Serikat dan China, yang mempersulit kerja sama dalam masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama .
- Memperkuat rezim otokratis: Persaingan telah memberikan kesempatan kepada rezim otokratis untuk memperkuat posisinya, karena mereka berusaha untuk menegaskan kemerdekaannya dari Amerika Serikat dan bersekutu dengan Russia dan/atau China.
- Penurunan pengaruh global AS: Persaingan telah mengakibatkan penurunan pengaruh global AS karena negara-negara lain semakin melirik Russia dan China sebagai sumber kekuatan dan kepemimpinan alternatif.
Persaingan Kekuatan Besar yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Russia-China, menghadirkan situasi global yang kompleks dan dinamis dengan implikasi luas untuk hubungan internasional, dinamika kekuatan ekonomi dan militer, dan masa depan dunia. Setiap negara, termasuk pemain kunci seperti India, Indonesia, Korea Utara, Israel, Arab Saudi, Turki, Iran, Afrika Selatan, Brazil, dan lainnya, harus mempertimbangkan kepentingan nasional dan keberpihakan geopolitik mereka sendiri, sambil mempertimbangkan peluang dan bahaya yang dihadirkan oleh kompetisi ini. Hasilnya kemungkinan besar akan berdampak signifikan pada masa depan hubungan dan stabilitas internasional.
Implikasi: Pendekatan AS menciptakan lingkungan global yang tegang, dan dapat menyebabkan meningkatnya ketegangan dan konflik militer saat negara-negara berebut untuk melindungi kepentingan mereka. Kurangnya pilihan bagi negara-negara netral juga dapat merusak stabilitas dan kerja sama yang diperlukan untuk ekonomi global yang sehat. Ultimatum AS menyebabkan negara-negara mengevaluasi kembali hubungan mereka dengan AS dan Russia-China, dan dapat mengakibatkan penataan ulang yang dapat berdampak lama pada keseimbangan kekuatan global.
Persaingan Kekuatan Besar Era Baru yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Russia-China memiliki implikasi yang signifikan bagi negara dan wilayah lain di seluruh dunia. Persaingan antara negara adidaya global ini dapat mengakibatkan peningkatan kehadiran militer di kawasan tertentu, perubahan aturan dan norma internasional yang mengatur urusan global, pergeseran kekuatan ekonomi, dan perubahan keberpihakan strategis negara lain.
Negara-negara yang dekat dengan Amerika Serikat dan Russia-China, seperti yang berada di kawasan Indo-Pasifik, mungkin mengalami peningkatan masalah keamanan dan ketegangan militer. Hal ini dapat mengarah pada penataan kembali aliansi militer yang ada atau pembentukan kemitraan baru untuk melawan ancaman yang dirasakan.
Secara ekonomi, persaingan antara AS dan Russia-China dapat menyebabkan perubahan kebijakan perdagangan dan arus investasi, yang mempengaruhi stabilitas ekonomi negara-negara yang sangat bergantung pada perdagangan internasional. Persaingan tersebut juga dapat mempengaruhi perkembangan dan distribusi teknologi baru, seperti kecerdasan buatan, yang dapat berdampak pada daya saing ekonomi negara lain.
Dalam hal pengaruh ideologis, persaingan antara AS dan Russia-China dapat mengakibatkan perebutan kendali atas lembaga-lembaga internasional dan promosi ide-ide yang saling bertentangan tentang pemerintahan dan hak asasi manusia. Hal ini dapat menciptakan ketidakpastian dan ketidakstabilan bagi negara-negara yang mengandalkan lembaga-lembaga tersebut untuk menyelesaikan masalah global.
Pada intinya, Persaingan Kekuatan Besar Era Baru memiliki implikasi luas bagi negara-negara di seluruh dunia, termasuk perubahan keamanan regional, stabilitas ekonomi, dan keseimbangan kekuatan global. Penting bagi negara-negara untuk menyadari implikasi ini dan bersiap menghadapi potensi perubahan yang mungkin timbul.
Bagaimana pengaruhnya terhadap pembuat kebijakan atau pembuat keputusan?
Persaingan Kekuatan Besar yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Russia-China memiliki implikasi yang signifikan bagi pembuat kebijakan dan pembuat keputusan. Persaingan mempengaruhi proses pengambilan keputusan mereka dalam beberapa hal:
- Perencanaan Strategis: Pembuat kebijakan harus mempertimbangkan dinamika Persaingan Kekuatan Besar saat mengembangkan rencana strategis. Mereka harus memahami kepentingan AS, Rusia, dan China yang bersaing dan bagaimana kepentingan ini dapat memengaruhi negara mereka sendiri.
- Aliansi dan Kemitraan: Persaingan juga mempengaruhi aliansi dan kemitraan. Para pembuat kebijakan harus mempertimbangkan pro dan kontra dari penyelarasan antara satu pihak dengan pihak lain dan konsekuensi potensial atas keputusannya.
- Alokasi Sumber Daya: Persaingan untuk dominasi global memiliki implikasi sumber daya yang signifikan bagi pembuat kebijakan. Mereka harus memutuskan bagaimana mengalokasikan sumber daya ke berbagai bidang seperti inisiatif militer, ekonomi, dan diplomasi untuk mempertahankan daya saing negara mereka.
- Keamanan Nasional: Pembuat kebijakan juga harus mempertimbangkan potensi implikasi keamanan nasional dari Persaingan Kekuatan Besar. Ini termasuk tidak hanya keamanan negara mereka sendiri tetapi juga stabilitas sistem global.
- Kepentingan Ekonomi: Persaingan juga berimplikasi pada kepentingan ekonomi. Pembuat kebijakan harus memutuskan bagaimana menyeimbangkan kebutuhan untuk terlibat secara ekonomi dengan semua pihak sambil juga melindungi kepentingan nasional mereka sendiri.
Sebagai kesimpulan, Persaingan Kekuatan Besar yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Russia-China menghadirkan tantangan dan peluang yang signifikan bagi para pembuat kebijakan dan pembuat keputusan. Sangat penting bagi mereka untuk memahami dinamika kompetisi dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang akan melindungi dan memajukan kepentingan negara mereka dalam jangka panjang.
Apakah itu menghadirkan peluang untuk dieksploitasi atau bahaya untuk dihindari?
Persaingan Kekuatan Besar yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Russia-China menghadirkan peluang dan bahaya bagi pembuat kebijakan dan pembuat keputusan. Di satu sisi, ini memberikan peluang bagi negara-negara untuk bersekutu dengan salah satu kekuatan besar dan berpotensi mendapatkan keuntungan dari dukungan dan sumber daya mereka. Namun, itu juga menimbulkan bahaya dalam hal potensi konflik dan sanksi militer atau ekonomi, serta harus menavigasi kepentingan dan tuntutan yang saling bertentangan dari kekuatan yang bersaing. Pembuat kebijakan dan pembuat keputusan harus hati-hati mempertimbangkan potensi risiko dan manfaat dan membuat keputusan strategis untuk memastikan kepentingan nasional negara mereka terlindungi.
Peluang nyata yang disajikan ke negara lain sebagai hasil dari Persaingan Kekuatan Besar yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Russia-China bergantung pada posisi dan hubungan mereka dengan aliansi AS dan Russia-China. Untuk negara-negara yang bersekutu dengan AS, mereka mungkin memiliki akses yang lebih besar ke sumber daya ekonomi dan militer, serta keamanan dan stabilitas yang lebih baik di kawasan mereka. Di sisi lain, negara-negara yang bersekutu dengan Russia dan China mungkin memiliki akses ke pasar baru dan peluang investasi, serta potensi pengaruh strategis yang lebih besar di kawasan mereka.
Selain itu, karena AS dan Russia-China bersaing untuk mendapatkan pengaruh, negara-negara lain mungkin dapat memanfaatkan persaingan ini untuk keuntungan mereka, dengan mempermainkan satu pihak untuk mengamankan perjanjian ekonomi, politik, dan militer yang menguntungkan.
Secara keseluruhan, implikasi Persaingan Kekuatan Besar bagi negara lain akan dibentuk oleh keadaan geopolitik dan ekonomi masing-masing, serta hubungan mereka dengan aliansi AS dan Russia-China.
Bahaya apa saja yang sudah terjadi selama ini?
Persaingan Kekuatan Besar yang sedang berlangsung antara AS dan Russia-China telah menghadirkan berbagai bahaya bagi komunitas internasional. Beberapa dampak penting termasuk:
- Eskalasi ketegangan: Persaingan telah menyebabkan peningkatan ketegangan antara AS, Russia, dan China, dengan masing-masing negara mengejar kepentingan strategisnya masing-masing. Hal ini telah menyebabkan serangkaian pembangunan dan pengerahan militer, meningkatkan risiko konflik.
- Melemahkan institusi internasional: Persaingan telah menyebabkan melemahnya institusi dan norma internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Perdagangan Dunia, karena masing-masing negara memprioritaskan kepentingannya sendiri di atas kebaikan global.
- Gangguan ekonomi: Persaingan telah menyebabkan destabilisasi ekonomi global, karena negara-negara dipaksa untuk memihak dan menyesuaikan diri dengan salah satu kekuatan utama. Hal ini mengakibatkan perang dagang dan sanksi ekonomi, yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi global.
- Menurunnya kerjasama internasional: Persaingan juga telah menyebabkan penurunan kerjasama internasional pada tantangan global utama, seperti perubahan iklim, respon pandemi, dan kontraterorisme.
Dampak di atas menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh Persaingan Kekuatan Besar yang sedang berlangsung, dan menunjukkan perlunya negara-negara bekerja sama untuk mengurangi konsekuensi negatif dan meningkatkan stabilitas dan kerja sama dalam komunitas internasional.
Peluang nyata seperti apa yang telah disajikan ke negara lain?
Peluang nyata disajikan kepada negara-negara lain sebagai akibat dari Persaingan Kekuatan Besar yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Russia-China bergantung pada posisi dan hubungan mereka dengan aliansi AS dan Russia-China. Untuk negara-negara yang bersekutu dengan AS, mereka mungkin memiliki akses yang lebih besar ke sumber daya ekonomi dan militer, serta keamanan dan stabilitas yang lebih baik di kawasan mereka. Di sisi lain, negara-negara yang bersekutu dengan Russia dan China mungkin memiliki akses ke pasar baru dan peluang investasi, serta potensi pengaruh strategis yang lebih besar di kawasan mereka.
Selain itu, karena AS dan Russia-China bersaing untuk mendapatkan pengaruh, negara-negara lain mungkin dapat memanfaatkan persaingan ini untuk keuntungan mereka, dengan mempermainkan satu pihak untuk mengamankan perjanjian ekonomi, politik, dan militer yang menguntungkan.
Secara keseluruhan, implikasi Persaingan Kekuatan Besar bagi negara lain akan dibentuk oleh keadaan geopolitik dan ekonomi masing-masing, serta hubungan mereka dengan aliansi AS dan Russia-China.
Outlook: Prospek persaingan kekuatan besar yang sedang berlangsung antara AS dengan Russia dan China penuh dengan ketidakpastian, karena bergantung pada banyak variabel seperti politik dalam negeri, kondisi ekonomi, dan pergeseran geopolitik. Persaingan kemungkinan akan berlanjut karena ketiga negara memiliki kepentingan militer, ekonomi, dan politik yang signifikan, dan berupaya untuk melindungi kepentingan tersebut. Hasil dari persaingan akan tergantung pada berbagai faktor termasuk kemampuan militer masing-masing negara, kekuatan ekonomi, pengaruh geopolitik, dan dukungan domestik dan internasional. Masyarakat internasional dapat berperan dalam mengurangi dampak persaingan ini dan menghindari eskalasi, dengan mempromosikan transparansi, dialog, dan kerja sama antara pihak-pihak yang terlibat, dan dengan mendorong pengembangan dan pemeliharaan hubungan internasional yang stabil dan damai.
Opsi apa saja yang tersedia untuk negara lain?
Pilihan yang tersedia untuk negara lain dalam menanggapi Persaingan Kekuatan Besar antara AS dan Russia-China bervariasi, tergantung pada keadaan geopolitik dan ekonomi spesifik negara tersebut. Beberapa opsi meliputi:
- Berpihak pada salah satu kekuatan besar, baik AS maupun Russia-China.
- Mengejar netralitas, berusaha menjaga hubungan baik dengan kedua kekuatan besar sambil menghindari keterikatan dalam persaingan mereka.
- Mencari keseimbangan antara kekuatan-kekuatan besar, mencoba memaksimalkan keuntungan dari keduanya sambil meminimalkan ketergantungan pada keduanya.
- Bergabung dengan organisasi regional atau global seperti BRICS, SCO, NATO, UE, ASEAN, atau PBB untuk mengurangi dampak persaingan.
- Mengembangkan kemampuan ekonomi dan militer yang mandiri untuk meningkatkan daya tawar negara dalam bernegosiasi dengan kekuatan besar.
Opsi mana yang akan diambil akan bergantung pada berbagai faktor termasuk politik dalam negeri negara tersebut, lingkungan keamanan regional, dan prioritas ekonomi.
Pengaruh apa yang dapat dibawa untuk mengatasi masalah ini?
Pengaruh yang dapat ditimbulkan pada isu Persaingan Kekuatan Besar Era Baru antara Amerika Serikat dengan Russia, dan China dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk tekanan diplomatik, insentif ekonomi, kekuatan militer, serta lembaga dan norma internasional.
Tekanan diplomatik melibatkan penggunaan pengaruh diplomatik dan politik untuk membujuk kekuatan yang terlibat untuk mengadopsi kebijakan atau posisi tertentu. Ini dapat mencakup menegosiasikan perjanjian dan kesepakatan, menengahi konflik, dan memanfaatkan organisasi regional atau internasional.
Insentif ekonomi dapat digunakan untuk mendorong kekuatan yang terlibat untuk mengadopsi kebijakan yang selaras dengan kepentingan negara lain. Ini dapat mencakup penawaran perjanjian perdagangan, peluang investasi, dan akses ke pasar.
Kekuatan militer dapat digunakan sebagai sarana intervensi langsung jika terjadi konflik. Ini bisa termasuk mengerahkan pasukan militer, mendukung sekutu, atau berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan perdamaian.
Institusi dan norma internasional dapat dimanfaatkan untuk menetapkan dan menegakkan aturan serta standar internasional, dan menyediakan kerangka kerja untuk kerja sama dan mencegah konflik. Ini dapat mencakup bergabung atau mendukung organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan mempromosikan kepatuhan terhadap hukum dan perjanjian internasional.
Pengaruh khusus yang tersedia untuk negara seperti Indonesia akan bergantung pada posisi geopolitik dan ekonominya yang unik, serta kepentingan dan tujuan strategisnya.
REFERENCE
What was then
- Archived: WHO Timeline – COVID-19. (n.d.). Retrieved November 16, 2022, from https://www.who.int/news/item/27-04-2020-who-timeline—covid-19
- EU response to Russia’s invasion of Ukraine. (n.d.). Retrieved November 16, 2022, from https://www.consilium.europa.eu/en/policies/eu-response-ukraine-invasion/
- Horowitz, J. (2018, December 5). Huawei CFO Meng Wanzhou arrested in Canada, faces extradition to United States | CNN Business. CNN. https://www.cnn.com/2018/12/05/tech/huawei-cfo-arrested-canada/index.html
- Sandford, A. (2020, January 30). Brexit Timeline 2016–2020: the UK’s path from referendum to EU exit. Euronews. https://www.euronews.com/2020/01/30/brexit-timeline-2016-2020-key-events-in-the-uk-s-path-from-referendum-to-eu-exit
- Times, G. (n.d.). ‘The Last G7’: Satirical cartoon mocking bloc’s attempt to suppress China goes viral – Global Times. Retrieved November 16, 2022, from https://www.globaltimes.cn/page/202106/1226050.shtml
- Walker, N. (2022). Brexit timeline: events leading to the UK’s exit from the European Union. https://commonslibrary.parliament.uk/research-briefings/cbp-7960/
- What is a “Special Military Operation”? (n.d.). Retrieved November 16, 2022, from https://stories.state.gov/what-is-a-special-military-operation/
- Zak Doffman. (2019). U.S. Threatens U.K. On Huawei And Intelligence-Sharing. Forbes. https://www.forbes.com/sites/zakdoffman/2019/04/29/u-s-threat-to-u-k-we-will-rethink-intelligence-sharing-if-you-use-huawei/?sh=79c1287da1ec
What is now
- Biden-Harris-Administrations-National-Security-Strategy-10.2022.pdf. (n.d.). Retrieved November 16, 2022, from https://www.whitehouse.gov/wp-content/uploads/2022/10/Biden-Harris-Administrations-National-Security-Strategy-10.2022.pdf
- Gvosdev, N. (n.d.). Biden Takes on Grand Strategy – Foreign Policy Research Institute. Retrieved November 14, 2022, from https://www.fpri.org/article/2022/10/biden-takes-on-grand-strategy/
- House, T. W. (2022, February 11). FACT SHEET: Indo-Pacific Strategy of the United States. The White House. https://www.whitehouse.gov/briefing-room/speeches-remarks/2022/02/11/fact-sheet-indo-pacific-strategy-of-the-united-states/
- IC Budget. (n.d.). Retrieved November 16, 2022, from https://www.dni.gov/index.php/what-we-do/ic-budget
- Lopez, T. (2022, October 27). DOD Releases National Defense Strategy, Missile Defense, Nuclear Posture Reviews. U.S. Department of Defense. https://www.defense.gov/News/News-Stories/Article/Article/3202438/dod-releases-national-defense-strategy-missile-defense-nuclear-posture-reviews/https%3A%2F%2Fwww.defense.gov%2FNews%2FNews-Stories%2FArticle%2FArticle%2F3202438%2Fdod-releases-national-defense-strategy-missile-defense-nuclear-posture-reviews%2F
- O’Rourke, R. (2022). Great Power Competition: Implications for Defense—Issues for Congress. 86. https://crsreports.congress.gov/product/pdf/R/R43838
- The Department of Defense Releases the President’s Fiscal Year 2022 Defense Budget. (n.d.). U.S. Department of Defense. Retrieved November 16, 2022, from https://www.defense.gov/News/Releases/Release/Article/2638711/the-department-of-defense-releases-the-presidents-fiscal-year-2022-defense-budg/https%3A%2F%2Fwww.defense.gov%2FNews%2FReleases%2FRelease%2FArticle%2F2638711%2Fthe-department-of-defense-releases-the-presidents-fiscal-year-2022-defense-budg%2F
- The Department of Defense Releases the President’s Fiscal Year 2023 Defense Budget. (n.d.). U.S. Department of Defense. Retrieved November 16, 2022, from https://www.defense.gov/News/Releases/Release/Article/2980014/the-department-of-defense-releases-the-presidents-fiscal-year-2023-defense-budg/https%3A%2F%2Fwww.defense.gov%2FNews%2FReleases%2FRelease%2FArticle%2F2980014%2Fthe-department-of-defense-releases-the-presidents-fiscal-year-2023-defense-budg%2F
Geopolitical Calendar 2023
July
- Asia-Pacific: China’s July Politburo meeting will focus on economic policy.
- MENA: Turkish President Recep Tayyip Erdogan will visit the United Arab Emirates.
July 22
- MENA: Nationwide protests in Israel will continue ahead of the country’s planned vote on its controversial judicial reforms.
July 23
- Asia-Pacific: Cambodia will hold general elections.
- Asia-Pacific: China and Russia will conclude their joint Northern/Interaction-2023 military drills in the Sea of Japan.
- Asia-Pacific: Japanese semiconductor restrictions on China will take effect.
- Europe: Spain will hold early general elections.
- Europe: Vietnamese President Vo Van Thuong will undertake a six-day trip to Europe and visit Austria, Italy and the Vatican.
- MENA: Israel’s Knesset will hold its final vote on the controversial “reasonableness” bill, which would decrease the judiciary’s ability to counterbalance the parliament.
- Sub-Saharan Africa: Sudanese activists, politicians and rebel leaders will meet in Togo through July 24 to discuss how to prevent Sudan’s Darfur region from descending into civil war.
July 24
- Asia-Pacific: U.S. Secretary of State Antony Blinken will visit Tonga, New Zealand, and Australia through July 29.
- Asia-Pacific: Taiwan will hold its annual Han Kuang military drills through July 28, including temporary disruptions at key infrastructure like the Taoyuan International Airport.
- Asia-Pacific: A delegation from the European Parliament’s foreign affairs committee will travel to Japan and Taiwan through July 27.
- MENA: Palestinian President Mahmoud Abbas will meet with Turkish President Recep Tayyip Erdogan in Turkey.
July 25
- Americas: The U.S. Federal Reserve board will meet through July 26 to discuss a possible interest rate hike.
- MENA: Turkey’s National Assembly will enter an extraordinary session as the opposition protests tax hikes.
July 27
- Americas: The Workers’ General Confederation of Peru may launch new nationwide, anti-government protests.
- Asia-Pacific: Thailand’s National Assembly will hold another prime ministerial vote.
- Asia-Pacific: The Bank of Japan will hold a policy meeting through July 28.
- Eurasia: The Russia-Africa summit will begin in St. Petersburg, Russia.
- Europe: EU health ministers will discuss the European Commission’s recent proposal for a reform to the bloc’s pharmaceutical legislation at an informal meeting in Brussels, Belgium, through July 28.
- Europe: The European Central Bank will unveil its interest rate decision.
- MENA: Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu will visit Turkish President Recep Tayyip Erdogan in Turkey.
July 29
- Asia-Pacific: China will conduct military drills in the South China Sea through Aug. 2.
- South Asia: French President Emmanuel Macron will meet Sri Lankan President Ranil Wickremesinghe in Sri Lanka’s capital Colombo.
July 30
- Sub-Saharan Africa: The Economic Community of West African States will discuss Niger’s July 26 coup.
- Sub-Saharan Africa: The Central African Republic will hold a constitutional referendum that would abolish term limits for President Faustin-Archange Touadera.
July 31
- Global: The foreign ministers of the states of the Organization of Islamic Cooperation will discuss burnings of the Koran in Sweden and Denmark at an extraordinary virtual meeting.
- Europe: Italy will likely announce a state of emergency over extreme weather events and release funds to local authorities to cope with related damages.
- MENA: Lebanon’s Central Bank head Riad Salameh will leave office, possibly without a successor.
August 1
- Asia-Pacific: China’s export restrictions on gallium and germanium will go into effect.
- Asia-Pacific: The Reserve Bank of Australia will hold a policy meeting.
- Asia-Pacific: China’s central bank may announce another cut of benchmark lending rates.
- MENA: Russian President Vladimir Putin will likely visit Turkish President Recep Tayyip Erdogan.
August 2
- Sub-Saharan Africa: The Nigeria Labour Congress, a powerful confederation of unions, will strike over fuel subsidies and other economic policies.
August 3
- Americas: A six-month cease-fire between the Colombian government and the National Liberation Army will begin.
- South Asia: Former Prime Minister Imran Khan’s trial in a graft case involving his alleged non-disclosure of assets after selling state gifts will resume.
August 4
- Eurasia: Former Kazakh President Nursultan Nazarbayev will lose his special status under state security laws.
- Europe: British airport workers will strike through Aug. 8.
August 5
- MENA: Saudi Arabia will host a discussion of Ukraine’s peace plan for the Russia-Ukraine war through Aug. 6.
- South Asia: Pakistan will likely experience demonstrations and rallies to commemorate the fourth anniversary of the Indian government’s revocation of Jammu and Kashmir’s semi-autonomous status.
August 6
- Asia-Pacific: Japan will host Iranian Foreign Minister Hossein Amirabdollahian, and Japan is expected to urge Iran to stop weapons sales to Russia.
- Sub-Saharan Africa: The Economic Community of West African States’ deadline for the military junta in Niger to reinstate ousted President Mohamed Bazoum.
August 7
- Asia-Pacific: The vice president of Japan’s ruling Liberal Democratic Party, Taro Aso, will visit Taiwan for the first time since 2010 and meet with President Tsai Ing-wen.
- Eurasia: Russia will launch its Glonass-K2 spacecraft, the first of a new generation of satellites of the GLONASS navigation system.
- Europe: Germany will publish industrial production data for June following a series of weak survey data from the purchasing managers’ index and the Ifo Institute for Economic Research.
August 8
- Americas: Brazil will host a two-day summit of the Amazon Cooperation Treaty Organization to create a common policy with Bolivia, Colombia, Ecuador, Guyana, Peru, Suriname and Venezuela.
August 9
- Eurasia, Asia-Pacific: Additional Japanese trade restrictions on Russia, including on automobiles and other goods, will enter into force.
August 10
- Asia-Pacific: A vote of no-confidence in Vanuatu could herald the return of a pro-China prime minister.
- Europe: Denmark will lift or extend tighter border controls and security measures recently put in place after a series of Koran burnings increased the risk of violent unrest and extremist attacks.
August 11
- Asia-Pacific: The Malabar naval exercise — involving the United States, Japan, India and Australia — will commence and last through Aug. 21 off of Australia’s east coast.
- Europe: The United Kingdom will publish gross domestic product estimates for the second quarter of 2023.
August 12
- Americas: Taiwan’s Vice President William Lai will visit New York, United States.
- Asia-Pacific: Six Malaysian states will hold elections.
August 13
- Americas: Argentina will hold primary elections.
- Asia-Pacific: China’s Foreign Minister Wang Yi will conclude visits to Singapore, Malaysia and Cambodia.
- MENA: Saudi Arabia will host an international Islamic leaders conference in Mecca through Aug. 14.
August 14
- Europe: Ryanair pilots will strike in Belgium.
- South Asia, Asia-Pacific: The Indian and Chinese armies will hold talks on their contested border.
- Sub-Saharan Africa: Ethiopia will host the 19th session of the African Ministerial Conference on the Environment in Addis Ababa.
August 15
- Europe, Eurasia: Lithuania will close two of its six current border crossing checkpoints with Belarus.
- Europe: The British government will release unemployment and inflation data for July.
- MENA: Deadline to register as a candidate in the United Arab Emirates’ Federal National Council elections.
August 16
- Americas: Taiwan’s Vice President William Lai will visit San Francisco, United States.
- Asia-Pacific: Japan will suspend various train services, as Typhoon Lan is projected to hit central Honshu, Japan’s most populated region.
- Asia-Pacific: Vanuatu will hold a delayed no-confidence vote for Prime Minister Ishmael Kalsakau.
- Europe: The lower house of Poland’s National Assembly will discuss legislation concerning the organization of a series of referendums on topics including the privatization of state-owned companies and an EU migration deal.
- Sub-Saharan Africa: Opposition parties in South Africa will discuss forming a coalition to counter the ruling African National Congress party.
August 17
- Europe: The new Spanish parliament will convene for the first time following general elections.
- Sub-Saharan Africa: Southern African heads of state will attend a Southern African Development Community summit in Luanda, Angola.
August 18
- Americas: Japanese Prime Minister Fumio Kishida and South Korean President Yoon Suk Yeol to visit the United States, meet with President Joe Biden at Camp David.
- Europe: German Chancellor Olaf Scholz will meet Austrian Chancellor Karl Nehammer in Salzburg, Austria.
August 22
- Sub-Saharan Africa: South Africa will hold the 15th summit of the BRICS trade bloc (consisting of Brazil, Russia, India, China and South Africa) through Aug. 24.
September
- Americas: China’s anti-graft chief Li Xi will visit Brazil to meet with the ruling Workers’ Party.
- Americas: Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu may meet with U.S. President Joe Biden, Tesla CEO Elon Musk and Saudi Crown Prince Mohammed bin Salman during the U.N. General Assembly in New York.
- Asia-Pacific: South Korean steelmaker POSCO could face its first labor strike in 55 years.
- MENA, Europe: Turkey and the European Union will reportedly restart customs union talks.
- Sub-Saharan Africa: A Zimbabwean opposition party will organize nationwide protests against the Aug. 23 general elections.
September 5
- Asia Pacific: Indonesia will host an East Asia summit and the 43rd summit of the Association of Southeast Asian Nations through Sept. 7.
September 9
- South Asia: India will host a Group of 20 summit in New Delhi through Sept. 10.
- South Asia: The Maldives will hold presidential elections.
September 10
- Eurasia: Russia will hold regional and local elections.
September 11
- Europe: Norway will hold local elections.
September 14
- Europe: The governing council of the European Central Bank will hold a monetary policy meeting.
September 16
- Americas: Hurricane Lee will hit Canada and the northeastern United States.
- Americas: Cuba will host a summit of the Group of 77, with China’s anti-graft chief Li Xi set to attend.
- Americas: Mexico will celebrate its Independence Day.
- Asia-Pacific: The Malaysian opposition will hold a “Save Malaysia” rally in Kuala Lumpur.
- Europe: EU economic and finance ministers will present the conclusions of their Economic and Financial Affairs Council meeting in Santiago de Compostela, Spain.
September 18
- Americas: The United States will host the U.N. General Assembly summit in New York.
- Asia-Pacific: South Korea’s rail workers strike will end at 9 a.m. local time.
- Asia-Pacific: The Association of Southeast Asian Nations will hold its first all-bloc joint military drills in the Malacca Strait until Sept. 23.
- Europe: The European Union and Thailand will resume free trade agreement negotiations in Brussels, Belgium, until Sept. 22.
- MENA: The United Arab Emirates will welcome home its first astronaut, Sultan al-Neyadi, from space.
- South Asia: Inda will hold a special session for Parliament through Sept 22.
September 19
- Americas: The U.S. Federal Open Market Committee will meet through Sept. 20.
- Eurasia: U.S. President Joe Biden will meet for the first time with the heads of five Central Asian countries: Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan and Uzbekistan.
- Europe: The United Kingdom’s opposition Labour Party leader, Keir Starmer, will meet French President Emmanuel Macron in Paris, France.
- Europe: Ukraine’s military equipment donors will hold their 15th meeting at the U.S. Ramstein Air Base in Germany.
- Sub-Saharan Africa: Nigeria will host the 2023 Lagos International Maritime Week through Sept. 21.
September 20
- Americas: Greek Prime Minister Kyriakos Mitsotakis and Turkish President Recep Tayyip Erdogan will meet in New York on the sidelines of the U.N. General Assembly.
- Americas: Ukrainian Volodymyr Zelensky will address the U.N. General Assembly in New York.
- Europe: British King Charles III and Queen Camilla will travel to France for a two-day visit through Sept. 22.
September 21
- Americas: The Global Africa Business Initiative will meet in New York.
- Eurasia: Ukrainian Volodymyr Zelensky will meet with U.S. congressional leaders and U.S. President Joe Biden.
- Europe: Italy’s first meeting of the “National Platform for Sustainable Nuclear” will take place in Rome.
- South Asia: Nepalese Prime Minister Pushpa Kamal Dahal will visit China.
September 22
- Asia-Pacific: The next court date between Chevron and Australia’s unionized liquified natural gas workers will occur as Chevron seeks judicial help to stop the ongoing strike.
- South Asia: Pakistan’s Prime Minister Anwaar-ul-Haq Kakar will address the U.N. General Assembly.
- Sub-Saharan Africa: The Malian junta canceled Independence Day celebrations.
September 25
- Asia-Pacific: The Hong Kong trial of Jimmy Lai, the founder of shuttered newspaper Apple Daily, will resume.
September 30
- Europe: Slovakia will hold parliamentary elections.
October
- Europe: Germany will hold state elections in Bavaria and Hesse.
- MENA: The United Arab Emirates will hold elections for its advisory Federal National Council.
- MENA: Oman will hold elections for its advisory Shura Council.
- South Asia: Pakistan will hold national and provincial assembly elections.
- Sub-Saharan Africa: Mali will hold legislative elections.
October 8
- Europe: Luxembourg will hold general elections.
October 10
- Sub-Saharan Africa: Liberia will hold presidential elections.
October 13
- Americas: The International Monetary Fund and the World Bank will hold their annual meeting in Washington, D.C., through Oct. 15.
- Eurasia: The leaders of members of the Commonwealth of Independent States will meet in Bishkek, Kyrgyzstan.
October 14
- Asia-Pacific: New Zealand will hold general elections.
October 18
- MENA: The United Nations’ missile embargo on Iran will expire.
October 21
- Americas: Deadline for Chilean constitutional drafters to deliver a new draft constitution for public review.
October 22
- Americas: Argentina will hold general elections.
October 26
- Europe: The governing council of the European Central Bank will hold a monetary policy meeting.
October 29
- Eurasia: Ukraine is scheduled to hold parliamentary elections, although they will likely be postponed due to martial law.
October 31
- Americas: The U.S. Federal Open Market Committee will meet.
November
- Asia-Pacific: Hong Kong will hold local elections.
- Eurasia: The heads of state of the Collective Security Treaty Organization will meet in Minsk, Belarus.
- Europe: Poland will hold parliamentary elections.
- MENA: Saudi Arabia will host an Arab League summit in Riyadh.
- South Asia: India’s Chhattisgarh, Madhya Pradesh and Mizoram states will hold legislative assembly elections.
November 1
- Americas: The U.S. Federal Open Market Committee will meet.
November 23
- Asia-Pacific: The United States will host a summit of economic leaders from participants in the Asia-Pacific Economic Cooperation forum. .
November 30
- MENA: The United Arab Emirates will host the 2023 U.N. Climate Change Conference through Dec. 12.
December
- MENA: Saudi Arabia will host a summit of the Gulf Cooperation Council.
- South Asia: India’s Rajasthan and Telangana states will hold legislative assembly elections.
December 12
- Americas: The U.S. Federal Open Market Committee will meet through Dec. 13.
December 14
- Europe: The governing council of the European Central Bank will hold a monetary policy meeting.
December 20
- Sub-Saharan Africa: The Democratic Republic of the Congo will hold general elections.
December 31
- Europe: All retained direct EU legislation in the United Kingdom will be revoked under the “Brexit Freedoms” bill.